Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter yang terjadi di Tuban, Jawa Timur pada 22 Maret 2024 juga dirasakan di berbagai daerah seperti di Pulau Bawean Gresik, hingga beberapa wilayah Indonesia Tengah dan Timur. Hingga Ahad (24/03/2024) malam, Indonesia masih diguncang gempa hingga 5 kali pada pukul 20.15 WIB.
Akibat bencana alam ini, data per 24 Maret menunjukkan bahwa sebanyak 2.393 rumah di Tuban dan Pulau Bawean Gresik mengalami kerusakan. Sebanyak 9.648 orang terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Masih di bulan Maret 2024, Indonesia juga mengalami serentetan potensi banjir rob yang tersebar di berbagai wilayah. Data menunjukkan bahwa potensi banjir rob tersebar luas, menimbulkan kerugian dan dampak yang signifikan. Di sisi lain, jumlah kejadian bencana alam di Indonesia didominasi oleh bencana banjir, yakni mencapai 87% dari total kejadian.
Sumber: BNPB
Wilayah Sumatera Barat misalnya, akibat bencana banjir dan tanah longsor, sebanyak 30 orang meninggal dunia, dan puluhan ribu lainnya terdampak atas bencana ini. Hingga kini, sebanyak 12 kabupaten terdampak dan 5 di antaranya dalam status darurat. Pemerintah setempat juga turut melaporkan adanya kerugian yang mencapai Rp226 miliar.
Sementara itu, di wilayah Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Demak, bencana banjir diakibatkan karena banyaknya tanggul yang jebol akibat hujan deras yang ekstrem. Akibatnya banyak daerah yang tenggelam dari kedalaman 1,5 hingga 3 meter.
Hingga Kamis (21/03/2024) BPBD Kabupaten Demak melaporkan bahwa sebanyak 24.436 jiwa masih mengungsi dan tersebar di 106 titik pengungsian. Sementara wilayah yang masih tergenang air sebanyak enam kecamatan di antaranya Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Gajah, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Sayung, dan Kecamatan Demak.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dalam jumpa pers yang dilaksanakan pada Kamis (21/03/2024), mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut peduli atas adanya bencana ini. Gus Yahya berharap masyarakat, khususnya umat Islam dalam suasana Ramadhan ini untuk sungguh-sungguh bergerak membantu saudara-saudara yang terdampak bencana.
“Kami pun telah menginstruksikan kepada LAZISNU, Dr Ali Hasan Bahar selaku Ketua LAZISNU, kami meminta agar dilakukan focusing untuk penyaluran zakat infaq shodaqoh dari LAZISNU khususnya untuk warga terdampak bencana di Sumatera Barat dan Jawa Tengah,” ungkap Gus Yahya.
Untuk itu, NUCARE-LAZISNU mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak peduli dan bekerja sama dalam membantu saudara kita yang sedang dirundung musibah banjir di Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan wilayah lain yang terdampak bencana. Caranya: